Beberapa Potensi Kebumen
Potensi Kebumen cukup beragam. Misalnya di pantai selatan ada kekayaan sarang burung walet di Gua Karangbolong, Karangduwur, dan Pasir. Tiga gua milik Pemerintah Kabupaten itu rata-rata menyumbangkan 100 kg sarang burung per tahun, senilai Rp 500 juta. Bahkan tahun ini nilai jualnya Rp 787 juta.
Selain itu masih ada potensi pariwisata baik wisata alam/gua, pantai, maupun waduk. Ada sekitar delapan objek wisata unggulan. Yakni Gua Jatijajar, Gua Petruk, Pantai Ayah, Pantai Karangbolong, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, Air Hangat Krakal, dan Pantai Petanahan.
Paling besar kontribusinya ke kas daerah adalah Gua Jatijajar dan Pantai Pedalen di Kecamatan Ayah. Objek baru yang mulai diminati adalah benteng pertahanan militer Van der Wicjk di Gombong.
Kebumen memiliki potensi kerajinan anyaman pandan di Desa Grenggeng, konfeksi di Desa Roworejo, peci di Desa Bandung, dan keset dari sabut kelapa di Buluspesantren.
Industri makanan di daerah pantai selatan. Misalnya emping melinjo, gula merah, dan makanan ringan seperti lanting Karanganyar, sale pisang, dan keripik ketela yang memiliki bahan mentah cukup banyak. Kualitas emping melinjo Kebumen diakui bagus karena banyak dipasok ke kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Di Ambal masih ada makanan khas sate ayam dengan sambal tempe, dan di Petanahan ada soto ayam kampung yang khas pula.
Terkait dengan industri jasa rumah makan dan hotel, sebagai salah satu ukuran tingkat pelayanan dan fasilitas daerah, sebenarnya berkembang lumayan. Misalnya jumlah rumah makan di sepanjang jalan raya jalur selatan tiap tahun bertambah.
Hotel juga bertambah. Namun belum ada hotel kelas berbintang di Kebumen. Paling banyak hotel kelas melati, seperti di Gombong dan Karanganyar.
Selama ini memang menjadi kendala bagi Kebumen karena sebagai daerah wisata masih sulit menjaring turis mancanegara. Itu semua menjadi tantangan bagi investor untuk melengkapi infrastruktur
Potensi Kebumen cukup beragam. Misalnya di pantai selatan ada kekayaan sarang burung walet di Gua Karangbolong, Karangduwur, dan Pasir. Tiga gua milik Pemerintah Kabupaten itu rata-rata menyumbangkan 100 kg sarang burung per tahun, senilai Rp 500 juta. Bahkan tahun ini nilai jualnya Rp 787 juta.
Selain itu masih ada potensi pariwisata baik wisata alam/gua, pantai, maupun waduk. Ada sekitar delapan objek wisata unggulan. Yakni Gua Jatijajar, Gua Petruk, Pantai Ayah, Pantai Karangbolong, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, Air Hangat Krakal, dan Pantai Petanahan.
Paling besar kontribusinya ke kas daerah adalah Gua Jatijajar dan Pantai Pedalen di Kecamatan Ayah. Objek baru yang mulai diminati adalah benteng pertahanan militer Van der Wicjk di Gombong.
Kebumen memiliki potensi kerajinan anyaman pandan di Desa Grenggeng, konfeksi di Desa Roworejo, peci di Desa Bandung, dan keset dari sabut kelapa di Buluspesantren.
Industri makanan di daerah pantai selatan. Misalnya emping melinjo, gula merah, dan makanan ringan seperti lanting Karanganyar, sale pisang, dan keripik ketela yang memiliki bahan mentah cukup banyak. Kualitas emping melinjo Kebumen diakui bagus karena banyak dipasok ke kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Di Ambal masih ada makanan khas sate ayam dengan sambal tempe, dan di Petanahan ada soto ayam kampung yang khas pula.
Terkait dengan industri jasa rumah makan dan hotel, sebagai salah satu ukuran tingkat pelayanan dan fasilitas daerah, sebenarnya berkembang lumayan. Misalnya jumlah rumah makan di sepanjang jalan raya jalur selatan tiap tahun bertambah.
Hotel juga bertambah. Namun belum ada hotel kelas berbintang di Kebumen. Paling banyak hotel kelas melati, seperti di Gombong dan Karanganyar.
Selama ini memang menjadi kendala bagi Kebumen karena sebagai daerah wisata masih sulit menjaring turis mancanegara. Itu semua menjadi tantangan bagi investor untuk melengkapi infrastruktur
0 comments:
Posting Komentar